Jumat, 14/02/2014. Gunung kelud yang sejak beberapa pekan lalu ditetapkan dalam status waspada, kamis malam, pukul 20.00 memuntahkan lava dari perutnya. Suasana di kawasan lereng Gunung Kelud sendiri, Kamis (13/2/2014) malam mulai dilanda kepanikan massal.
Sesuai gladi posko yang digelar Kamis pagi, sudah
disiapkan ratusan armada truk untuk mengangkut pengungsi. Namun yang ditunggu
warga hingga semalam masih belum muncul, sehingga warga kemudian memanfaatkan
kendaraan milik warga yang ada untuk mengungsi.
Parni (50 Th) Menuturkan, sejak malam tadi, secara
tergesa-gesa masyarakat sudah mulai menjauh dari radius 10 km dari kubah lava
dan berbondong-bondong mengungsi, baik dengan berjalan kaki, naik sepeda motor
maupun dengan kendaraan pribadi. Ironisnya pengungsian ini dilakukan atas
inisiatif warga, tidak dikoordinir aparat desa.
"Panik semua mas, karena dari radio HT sudah
diinformasikan kalau Gunung Kelud sudah meletus. Makanya kami hanya membawa
barang seadanya saja," tambah
perempuan paruh baya, Warga lereng Gunung Kelud tersebut.
Parni yang mengungsi bersama keluarganya di Lapangan Desa
Tawang ini, malahan mengaku kebingungan karena di lokasi penampungan ternyata
masih belum siap. Padahal masyarakat sudah banyak yang berdatangan. Sementara
itu, warga di Kabupaten Kediri yang tinggal di Zona bahaya ini jumlahnya
mencapai sekitar 66.130 jiwa.
Pasca letusan Gunung
Kelud hingga berita ini diterbitkan, suasana
di wilayah Kabupaten dan Kota Kediri
yang berjarak 45 km menjadi gelap gulita. Bersamaan
dengan itu, hujan batu dan pasir semakin deras menimpa rumah warga. Hujan pasir,
bahkan tak ubahnya hujan air yang semakin deras mengucur dari langit. Dengan
serangan hujan batu dan pasir yang disertai dengan bau asap belerang vulkanik
yang begitu menyengat di zona bahaya tersebut, sangat tidak memungkinkan bagi
warga untuk beraktifitas diluar rumah.
Pkl. 00.40
WIB, Koordinator Posko Nasional tanggap bencana, lembaga
kemanusiaan Indonesia Bangkit/IB (Yugo
Daniyanto) menuturkan, sejak berita meletusnya Gunung Kelud tersebut, IB lansung
melakukan koordinasi dengan Anggota dan jaringan (Relawan) yang ada di Lokasi
dan di Kota-kota terdekat dengan lokasi kejadian, termasuk dengan Anggota yang
sudah mendirikan posko sejak bulan Januari lalu, di Yogyakarta, Malang dan
Surabaya.
Sekretariat IB Nasional, berencana untuk
segera menerjunkan (deploy) team relawan ke lokasi bencana untuk melakukan
Observasi, Evakuasi dan, pelayanan lainnya terhadap warga setempat, Imbuhnya.
Serve the People!
No comments:
Post a Comment