The Humanitarian Center

Indonesia Bangkit

Wednesday, August 15, 2018

Agenda Meeting Posko Nasional Indonesia Bangkit “Terus Memperluas Bantuan dan Penanganan dalam Melayani Korban Gempa di NTB”



Sumber: Tim Publikasi IB. "Meeting Posko Nasional Indonesia Bangkit", Pulo Gadung-Jakarta Timur(15/08/18)

Jakarta, Rabu, (15/08/18). Posko Nasional Indonesia Bangkit melakukan agenda diskusi dan rapat mengenai penanganan korban bencana gempa di NTB. Gempa bumi di NTB yang terjadi berawal di tanggal 29 Juli dengan kekuatan 6,4 SR, kemudian terjadi lagi di tanggal 7 Agustus dengan kekuatan 7 SR. Bencana ini berdampak terhadap 436 meninggal dunia, korban cedera mencapai 1.353 orang, dengan 783 di antara mereka mengalami luka berat.
Sumber: Tim Litbang dan Publikasi IB ( Data Per 13 Agustus)


Indonesia Bangkit sendiri saat ini telah menangani di 2 kabupaten ( Lombok Timur dan Lombok Utara), serta memiliki posko induk pelayanan di Kota Mataram. Persebaran nya berada di Lombok Timur 10 posko di desa, dan 14 posko dusun, Lombok Utara 4 posko di desa dan 43 posko dusun. Tim IB di NTB saat ini menangani 2.836 KK di Lombok Timur dan 608 KK di Lombok Utara dengan 2251 Jiwa (Per 13 Agustus). Dampak kerusakan rumah juga terbilang cukup parah hal ini dapat terlihat dengan ± 15.000 unit rumah rusak 90% diantaranya roboh.

Keadaan pengungsi yang sampai saat ini masih banyak tinggal diposko pengungsian seadanya dengan kondisi hanya beratap terpal dan beralaskan tikar seadanya. Persediaan kebutuhan obat-obatan, air bersih, fasilitas sanitasi, dan posko pengungsian yang layak masih menjadi pembahasan dan upaya penanganan bagi Tim Indonesia Bangkit di Posko Area Penanganan.

Perkembangan penanganan di daerah terdampak bencana saat ini, berjalan secara maksimal mengingat  terus di optimalkan terkait pelayanan kesehatan dan pembagian distribusi bantuan sampai tingkat posko dusun. Perluasan penanganan juga menjadi pembahasan dalam kerja pelayanan Tim Indonesia Bangkit di lapangan. Karena masih banyak daerah yang memerlukan bantuan secara maksimal untuk dapat bisa kembali menjalani aktifitas sehari-harinya. Serta persiapan ke depan dalam membantu korban bencana gempa di NTB untuk bisa membangun ulang beberapa kerusakan secara materiil yang menjadi dampak dari gempa yang terjadi di NTB.

No comments: