 |
| Sumber : Tim Publikasi IB Pusat |
Jakarta,(Sabtu, 18/08/18),- Bencana alam seperti gempa bumi di Lombok, NTB memang tidak bisa diduga kejadian itu. Gempa bumi yang terjadi di NTB dengan 2 kali gempa besar tanggal 29 Juli berkekuatan 6,4 SR dan 5 Agustus berkekuatan 7 SR yang sampai saat ini sudah 700 an kali gempa susulan dengan bermacam-macam kekuatan gempa. Kekuatan gempa yang besar mengakibatkan puluhan ribu rumah rusak bahkan hampir 90% dalam keadaan rusak berat, beberapa unit sekolah, rumah sakit, dan fasilitas sosial lainnya juga mengalami kerusakan akibat gempa tersebut.
Ditengah beratnya beban yang dialami oleh korban gempa mereka selama beberapa haris pasca gempa masih terus bertahan di posko pengungsian dan enggan kembali ke rumah. Beberapa dari mereka yang menjadi korban gempa merupakan petani yang menyambungkan hidupnya atas tanah tidak dapat melakukan kerja produksinya. Banyaknya korban yang terdampak gempa sudah mencapai ratusan ribu di beberapa posko pengungsian. Indonesia Bangkit sampai saat ini sudah menangani 4994 KK dengan belasan ribu jiwa, sementara saat ini bantuan yang dibutuhkan oleh berbagai posko masih kekurangan.
Kondisi yang seperti ini menginisiasi Indonesia Bangkit untuk terus menggalang bantuan dalam melayani korban gempa di Lombok, NTB. Untuk Itu Indonesia Bangkit dalam upaya pekerjaan "Selamatkan, Lindungi, dan Layani Korban", mengkampanyekan untuk seluruh posko menggalang "Segelas Beras untuk Lombok", yang nantinya untuk memenuhi kebutuhan korban gempa yang saat ini dalam pelayanan posko Indonesia Bangkit.
 |
| Sumber : Tim Publikasi IB Pusat |
#SaveThePeople
#SaveLombok
No comments:
Post a Comment