The Humanitarian Center

Indonesia Bangkit

Monday, August 20, 2018

Membangun Pengungsian Sementara Untuk Adik-Adiku dan Keluarga Korban Gempa

Lombok Utara - Sudah lebih dari dua minggu sejak gempa 7.0 SR meruntuhkan rumah-rumah penduduk di desa Dangiang, Kayangan - Lombok Utara. Kehidupan seluruh warga terpaksa berlanjut di tenda darurat dengan atap selembar terpal dan beralas tanah. Suasana duka bercampur resah mengisi keseharian pengungsi mengingat gempa susulan belum reda dan puluhan sanak keluarga sudah terkubur bersama puing rumah tempat berlindung satu-satunya.

Kehidupan pengungsi di tenda darurat jauh dari kata aman ataupun layak untuk dihuni berminggu-minggu hingga bulanan lamanya. Minimnya bantuan tenda dan kebutuhan pengungsi dari pemerintah membuat banyak pengungsi yang mengalami sakit terutama anak dan lansia karena terpaksa tidur di lapangan terbuka ditambah minimnya fasilitas sanitasi, bahan makanan dan air bersih.

Membangun Pengungsian Sementara

Senin siang (20/08) terlihat sekumpulan anak dipengungsian sedang asik bermain sambil mengamati aktifitas relawan bersama warga menyusun bilah kayu serta lembaran seng di atas runtuhan rumah mereka. Sambil mengamati relawan, sang anak sesekali tertegun dan tersenyum sambil mengenang kesehariannya sebelum bencana gempa. Sebelum sore relawan bersama warga telah selesai mendirikan salah satu bangunan pengungsian sementara. Para relawan berharap agar bangunan ini dapat menjadi tempat sementara bagi sikecil dan keluarganya sebelum dapat membangun rumah kembali.

Salah satu upaya relawan kemanusiaan Indonesia Bangkit (IB) di desa Dangiang adalah melakukan pembangunan hunian sementara sebagai tempat pengungsian yang lebih layak sebelum rumah warga dapat dibangun kembali. Para relawan meratakan puing bangunan terlebih dahulu agar tidak menimpa jika ada gempa susulan. Kemudian di area yang sudah aman, para relawan membuat rangka kayu, dinding serta atap agar kuat menahan guncangan susulan dan terpaan angin kencang yang beberapa hari ini menghampiri pengungsian. Bangunan tersusun dari sisa puing rumah yang masih bisa digunakan dan dari bahan bantuan masyarakat, hal ini juga untuk mengatasi minimnya bantuan tenda dari pemerintah.

Para relawan Indonesia Bangkit bersama warga saat ini terus berupaya untuk mengatasi permasalahan yang muncul di pengungsian dengan memobilisasi bantuan tenda, bahan pangan, air bersih, obat-obatan juga tenaga medis. Situasi di Lombok masih dalam keadaan darurat mengingat kehidupan ekonomi belum bisa berjalan dan sebagian besar kebutuhan masih bergantung pada bantuan dari berbagai komunitas relawan.

Relawan IB di Lombok dan Sumbawa saat ini telah mendirikan hampir 100 posko pengungsian yang berada di lebih dari 25 desa.

Indonesia bangkit juga terus mengajak seluruh rakyat untuk memberikan dukungan dan bantuan bagi seluruh korban gempa di Lombok dan Sekitarnya melalui posko pusat dan posko wilayah yang tersebar di 45 kota di Indonesia.



No comments: