The Humanitarian Center

Indonesia Bangkit

Sunday, November 7, 2010

Relawan IB Klaten Terus Optimalkan Children Center

Ada satu pemandangan dilematis yang terjadi secara umum di berbagai lokasi pengungsian warga di Klaten, yakni rutinitas keseharian warga menengok dan memberi makan ternak-ternak mereka, bahkan hingga memasuki wilayah ‘terlarang’ di kawasan Gunung Merapi. Setiap pagi, para pria (yang memilki hewan ternak) memaksakan diri naik, bahkan hingga menembus radius 5 Km dari puncak Merapi.
Walaupun pada Jumat (5/11), secara langsung presiden SBY menyatakan bahwa pemerintah akan mengganti dengan harga layak ternak-ternak warga yang menjadi korban, namun janji tersebut agaknya belum cukup meyakinkan hati para warga korban bencana. Menghadapi kondisi ini, Relawan IB bersama relawan dari berbagai instansi terus melakukan penyisiran di wilayah kritis, mengevakuasi warga yang masih berada di wilayah kritis.
Menurut pantauan Relawan IB, aktivitas Merapi pada hari Minggu (7/11) belum menunjukan penurunan. Sejak dini hari, pukul 02.30 WIB, intensitas erupsi Merapi kembali meningkat. Gemuruh kembali terdengar dari perut Merapi, bahkan hingga kawasan yang jaraknya sekitar 26 kilometer dari gunung itu. Sampai pukul 06.30 WIB, suara gemuruh belum berhenti.  
IB Terus Mengoptimalkan Children Center
Sementara di sejumlah posko Depo Klaten, Relawan IB terus mengoptimalkan pelayanan trauma healing bagi anak lewat berbagai bentuk aktivitas yang menyenangkan, dari mulai mengelar lomba menggambar, lomba menulis bebas, pertandingan sepak bola, bernyanyi, dan lain sebagainya. Anak-anak yang terlibat dalam aktivitas ini luar biasa banyaknya, yakni mencapai 700 orang.
Aktivitas Relawan IB di Children Center
Masih seperti laporan sebelumnya, Relawan IB menilai bahwa sejumlah kebutuhan penting yang mendesak dipenuhi adalah fasilitas istirahat (terutama tikar dan selimut), perlengkapan bayi dan anak (minyak telon, minyak angin, vitamin) alat peraga pembelajaran anak (poster abjad, poster angka, dll.). Di samping itu, keberadaan Handy Talky (HT) dan megafon juga dibutuhkan untuk proses evakuasi dan memandu anak-anak bermain di lapangan. Hari ini (Senin, 8/11), rencananya akan bergabung sekitar 20 orang relawan tambahan, yakni mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jogja. Sejauh ini Relawan IB terus menjalankan kerja investigasi untuk menyisir pusat-pusat pengungsian berskala kecil dan memastikan kebutuhan mereka terpenuhi.***

1 comment:

Anonymous said...

Saluuut... buat kawan - kawan Tim relawan tetap semangat ..