The Humanitarian Center

Indonesia Bangkit

Friday, October 23, 2015

BANGKIT UNTUK KEMANUSIAAN: “Mari Bebaskan Saudara kita dari Asap”

“ASAP Mengepul di Kalimantan dan Sumatera, tidak kurang dari 22 Orang meninggal dunia dan, lebih dari 475.770 jiwa terkena penyakit ISPA,” (Pusat Lembaga Kemanusiaan-Indonesia Bangkit)
Hingga menjelang akhir tahun 2015 ini, tidak kurang dari 40 juta rakyat di Sumatera dan Kalimantan masih terkepung asap. Asap tak hanya mengepul di gunung-gunung dan hutan belantara, tak hanya di desa-desa atau pedalaman saja, tapi asap mengepul hingga pusat-pusat kota. Artinya, Asap telah rata menyebar ke seluruh tempat meskipun dengan kadar atau tingkat keparahan-nya yang berbeda-beda.
Asap ini tentu saja bukanlah asap uap yang menampung hujan, bukan juga asap kabut seperti naturnya gunung dan perbukitan didaerah tropis, tapi asap ini adalah asap beracun karena adanya pembakaran hutan dan lahan untuk perkebunan. Akibatnya, seluruh penduduk yang ada, balita hingga lansia tidak terbebaskan dari serangan asap berbahaya tersebut, bahkan marga satwa dan setiap mahluk hidup yang lainnya sekalipun.
Hingga pekan lalu, secara keseluruhan , tidak kurang dari 10 Orang meninggal dunia dan, lebih dari 297.73 jiwa terkena penyakit ISPA, dengan rincian masing-masing: Riau : 44.960, Jambi : 69.734, kalteng : 35.709, Sumatra selatan : 74.589 Kalbar : 43.477 dan, Kalsel : 29.104 Orang. Saat ini jumlah korban terus bertambah, mencapai lebih dari 475.770 jiwa terkena ISPA, dan tidak kurang dari 14 Orang meninggal duni. Selain itu, bencana ini juga telah menyebabkan kerugian ekonomi yang tentunya tinggi, sebab sebagian besar warga tidak bisa bekerja, baik petani yang harus menggarap lahan, pedagang dipasar, bahkan pegawai-pegawai di kantoran.
Demikian juga disektor kebudayaan, dimana anak-anak tidak bisa sekolah dan belajar seperti sedia kala. Kenyataan demikian ini, tentu tidak bisa dibilang bencana biasa, melainkan bencana nasional yang harus mendapatkan penanganan ekstra, seperti standar operasi penanganan bencana nasional pula.
Saudara-saudara kita yang kini masih terjebak disana, apa aspirasinya?
Saudara-saudara kita mengharapkan bantuan dan uluran tangan kita semua, mereka membutuhkan tempat pengungsian yang aman dan bebas dari asap agar bisa bernafas lega, mereka membutuhkan penanganan kesehatan (pencegahan dan pengobatan) yang cepat dan tepat, mereka membutuhkan suplai kebutuhan makanan bahkan juga pakaian.
Untuk itu, kini saatnya kita bangkit bersama, bergandengan tangan dan membantu sesama. Jika luka mereka tidak mampu menggerakkan kita, bayangkan andaikan saja kita ada disana, bayangkan saja jika disana ada anggota keluarga kita, bayangkan saja seandainya balita-balita yang menderita ISPA atau yang telah meninggal dunia itu anak kita.
Indonesia Bangkit (IB), sebuah Pusat Lembaga Kemanusiaan telah hadir ditengah kita, mengajak untuk solidaritas dan membantu saudara-saudara kita yang kini menderita, lima bulan dikepung asap tapi belum ada jalan keluarnya.
Indonesia Bangkit telah hadir diberbagai kota, baik di daerah-daerah lokasi bencana, di Nasional dan diberbagai daerah lainnya, hingga di luar negeri dimana ada Rakyat Indonesia. Indonesia Bangkit diseluruh persebarannya, telah membangun posko-posko sebagai pusat informaasi, pusat penyaluran bantuan (logitik dan financial) dan, menjalankan berbagai bentuk bantuan dan layanan lainnya.
Untuk Informasi, Indonesia Bangkit dapat dihubungi melalui:
Sekretariat di:
Jl. Ketang-ketang, No. 09. RT/RW: 003/007, Kel. Jati, Kec. Pulogadung-Jakarta Timur
Telp:
Kontak Person:
Jakarta: Karsiweng (Koordinator IB) +62812-8104-5671
Riau    : Helda Khasmy (Riau Centre) +62813-2836-4574
Jambi  : Ade Ahmad (JAMBI Centre) +62821-7797-8059
Kalimantan Barat      : Bara Pratama (Kalbar Centre) +62857-5057-3396
Kalimantan Tengah   : Aryo (Kalteng Centre) +62852-2596-0916 

Bantuan dapat disalurkan melalui :
Rekening Bank BNI Cabang Mampang
Nomor. Rek 0176-8918-68
Atas Nama Lembaga Studi untuk Kajian Nasional Demokratis (INDIES)

*Sedikit bantuan kita, sangat berarti bagi Saudara-saudara kita*

Jakarta, 13 Oktober 2015

Indonesia Bangkit (IB)

Karsiwen

Koordinator

No comments: