“ASAP Mengepul di Kalimantan dan Sumatera,
tidak kurang dari 22 Orang meninggal dunia dan, lebih dari 475.770
jiwa terkena penyakit ISPA,” (Pusat
Lembaga Kemanusiaan-Indonesia Bangkit)
Hingga
menjelang akhir tahun 2015 ini, tidak kurang dari 40 juta rakyat di Sumatera
dan Kalimantan masih terkepung asap. Asap tak hanya mengepul di gunung-gunung
dan hutan belantara, tak hanya di desa-desa atau pedalaman saja, tapi asap
mengepul hingga pusat-pusat kota. Artinya, Asap telah rata menyebar ke seluruh
tempat meskipun dengan kadar atau tingkat keparahan-nya yang berbeda-beda.
Asap
ini tentu saja bukanlah asap uap yang menampung hujan, bukan juga asap kabut
seperti naturnya gunung dan perbukitan didaerah tropis, tapi asap ini adalah
asap beracun karena adanya pembakaran hutan dan lahan untuk perkebunan.
Akibatnya, seluruh penduduk yang ada, balita hingga lansia tidak terbebaskan
dari serangan asap berbahaya tersebut, bahkan marga satwa dan setiap mahluk
hidup yang lainnya sekalipun.
Hingga pekan
lalu, secara keseluruhan , tidak kurang dari 10 Orang meninggal dunia dan,
lebih dari 297.73 jiwa terkena penyakit ISPA, dengan rincian masing-masing: Riau : 44.960, Jambi : 69.734, kalteng : 35.709, Sumatra
selatan : 74.589 Kalbar : 43.477 dan, Kalsel : 29.104 Orang. Saat ini jumlah korban
terus bertambah, mencapai lebih dari 475.770 jiwa terkena ISPA, dan tidak
kurang dari 14 Orang meninggal duni. Selain itu, bencana ini juga telah
menyebabkan kerugian ekonomi yang tentunya tinggi, sebab sebagian besar warga
tidak bisa bekerja, baik petani yang harus menggarap lahan, pedagang dipasar,
bahkan pegawai-pegawai di kantoran.
Demikian
juga disektor kebudayaan, dimana anak-anak tidak bisa sekolah dan belajar
seperti sedia kala. Kenyataan demikian ini, tentu tidak bisa dibilang bencana
biasa, melainkan bencana nasional yang harus mendapatkan penanganan ekstra,
seperti standar operasi penanganan bencana nasional pula.
Saudara-saudara
kita yang kini masih terjebak disana, apa aspirasinya?
Saudara-saudara
kita mengharapkan bantuan dan uluran tangan kita semua, mereka membutuhkan
tempat pengungsian yang aman dan bebas dari asap agar bisa bernafas lega,
mereka membutuhkan penanganan kesehatan (pencegahan
dan pengobatan) yang cepat dan tepat, mereka membutuhkan suplai kebutuhan
makanan bahkan juga pakaian.
Untuk
itu, kini saatnya kita bangkit bersama, bergandengan tangan dan membantu
sesama. Jika luka mereka tidak mampu menggerakkan kita, bayangkan andaikan saja
kita ada disana, bayangkan saja jika disana ada anggota keluarga kita, bayangkan
saja seandainya balita-balita yang menderita ISPA atau yang telah meninggal
dunia itu anak kita.
Indonesia
Bangkit (IB), sebuah Pusat Lembaga Kemanusiaan telah hadir ditengah kita, mengajak
untuk solidaritas dan membantu saudara-saudara kita yang kini menderita, lima
bulan dikepung asap tapi belum ada jalan keluarnya.
Indonesia
Bangkit telah hadir diberbagai kota, baik di daerah-daerah lokasi bencana, di
Nasional dan diberbagai daerah lainnya, hingga di luar negeri dimana ada Rakyat
Indonesia. Indonesia Bangkit diseluruh persebarannya, telah membangun posko-posko
sebagai pusat informaasi, pusat penyaluran bantuan (logitik dan financial) dan, menjalankan berbagai bentuk bantuan
dan layanan lainnya.
Untuk
Informasi, Indonesia Bangkit dapat dihubungi melalui:
Sekretariat
di:
Jl.
Ketang-ketang, No. 09. RT/RW: 003/007, Kel. Jati, Kec. Pulogadung-Jakarta Timur
Telp:
Kontak
Person:
Jakarta:
Karsiweng (Koordinator IB) +62812-8104-5671
Riau : Helda Khasmy (Riau Centre) +62813-2836-4574
Jambi : Ade Ahmad (JAMBI Centre) +62821-7797-8059
Kalimantan
Barat : Bara Pratama (Kalbar Centre) +62857-5057-3396
Kalimantan
Tengah : Aryo (Kalteng Centre) +62852-2596-0916
Bantuan dapat disalurkan melalui :
Rekening Bank BNI Cabang Mampang
Nomor. Rek 0176-8918-68
Atas Nama Lembaga Studi untuk Kajian Nasional Demokratis (INDIES)
*Sedikit
bantuan kita, sangat berarti bagi Saudara-saudara kita*
Jakarta,
13 Oktober 2015
Indonesia Bangkit (IB)
Karsiwen
Koordinator
No comments:
Post a Comment